PENGHARGAAN


Foto Penghargaan
Siti Hajar

Posisi: Juri Kompetisi Pelajar NTT

Perempuan Timor asal Niki-Niki, yang kini mengajar pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Kupang. Aktif membina Komunitas Sastra Pondok Aspira Unmuh Kupang. Menulis naskah dan menyutradarai bebeberapa pertunjukan teater diantaranya: Fetor Noebunu (2017), Bermain Kalereng (2018), Perempuan-Perempuan Pesisir (2018), Perempuan Sebelum Fajar (2018), Perjalanan Mencari Ayam (Adaptasi Cerpen Karya Armin Bell, 2018), Maria Tak Ada Jalan Pulang (2018), Lakonnya yang berjudul Suara-Suara di Musim Kemarau (2020) masuk dalam 50 besar peserta Festival Pembacaan Naskah Lakon Badan Bahasa Kemdikbud. Kumpulan antologi cerpen pertamanya berjudul Menyudahi Kabair (2019). Pada tahun 2020 menjadi salah satu emerging writer Makassar International Writers Festival (MIWF).

Foto Penghargaan
Amanche Franck Oe Ninu

Posisi: Juri Kompetisi Pelajar NTT

Amanche Franck Oe Ninu, lahir di Niki-niki TTS, 6 Februari 1983. Amanche adalah Imam Katolik Keuskupan Agung Kupang, Guru dan Kepala SMP Katolik Santo Yoseph Naikoten Kota Kupang. Ia adalah salah seorang pendiri dan koordinator umum Komunitas Sastra Dusun Flobamora. Amanche menulis tetap untuk rubrik kusu-kusu Jurnal Sastra Santarang. Buku-bukunya Humor Anak Timor, Pesona Flobamora dan Siklaloti. Ia diundang dan menghadiri Ubud Writers and Readers Festival 2012, Makassar International Writers Festival 2013. Selain menulis puisi, pantun dan cerita, Romo Amanche suka menyanyi dan menari lokal Timor.

Foto Penghargaan
Ina Djara

Posisi: Juri Kompetisi Pelajar NTT

Ina Djara S.SOS, MM adalah Seorang Magister Manajemen . Ia saat ini bertugas sebagai Karyawati LPP TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur ( Produser Dan Ketua Tim Perencana Dan Pengendali Program, Produksi Dan Penyiaran). Selama karirnya, ia aktif sebagai Penyiar TVRI, Repoter TVRI /Jurnalis Televisi, MC Di Berbagai Acara Formal/Non Formal, Moderator, Pernah Memandu Debat Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Debat Walikota/Wakil Walikota Kupang dan Debat Sejumlah Bupati Di NTT, Narasumber Public Speaking, Broadcasting Dan Public Relation dan menjadi Juri Di Berbagai Event.

Foto Penghargaan
Vivian Idris

Posisi: Juri Kompetisi Film NTT

Film karyanya dimulai pada tahun 2001, menyelenggarakan Jakarta International Film Festival. Dia menyutradarai dan memproduksi film dokumenter. Vivian adalah direktur program untuk Akatara, sebuah pasar proyek, dan forum pitching hingga tahun 2022. Saat ini ia bertanggung jawab atas forum pitching Film Indonesia, dewan penasehat Pekan Film Jakarta dan Festival Film Flobamora, aktif di Dewan Film Indonesia, dan Perwakilan Film Internasional untuk Indonesia

Foto Penghargaan
Alexander Mathius

Posisi: Juri Kompetisi Film NTT

Kurator film yang berdomisili di Jakarta. Saat ini, ia menjadi Program Director untuk Jogja-NETPAC Asian Film Festival dan mengurusi konten di Visinema, sekaligus menjalankan bisnis perkakas rumah tangganya. Matius juga pernah menjabat sebagai Manajer (2014-2016) di kineforum, ruang pemutaran film alternatif pertama di Jakarta, Kinosaurus, sebuah mikrosinema, dan FLIX Cinema, salah satu bioskop jaringan, selain terlibat di berbagai program pemutaran film di berbagai acara. Sejak 2018, ia belajar lebih banyak mengenai kuratorial film dan manajemen ekshibisi melalui sejumlah lokakarya, seperti Film Programming Workshop di Jepang & Filipina, Art-House Cinema Workshop di Venezia, dan Berlinale Talents.

Foto Penghargaan
Elsy Grazia

Posisi: Juri Kompetisi Film NTT

Suka menulis dan berkhayal.Menggeluti dunia film sejak bergabung bersama Komunitas Film Kupang tahun 2018. Film “Bloody Rose” adalah debut pertama sebagai sutradara. Sebelumnya terlibat sebagai penulis di film Tiga Batu (2018) dan Line Producer di film Oe Lolif (2020).